anda adalah orang berkunjung k'blog ini yang ke..

eMa oN Mp

I am Just a simple person...

EMa On Mp's Facebook profile



ShoutMix chat widget




STRES memang tak dapat dihindari. Siapapun bisa mengalaminya. Namun, ternyata ada orang-orang yang enjoy dengan hidupnya yang penuh tekanan, sementara orang lain terlihat tak bisa mengendalikan diri?

Anda kini mungkin sedang dalam kondisi jenuh dan stres tingkat tinggi, sehingga membuat tidak nyaman. Mencoba berdamai dengan stres pasti sulit, tapi berkubang terus di dalamnya juga menyengsarakan hidup Anda. Berikut ini cara tepat merilekskan diri agar hidup Anda kembali berwarna, seperti dikutip dari Health Discovery.


Latihan pernapasan

Jika kondisi sedang dalam tidak fit akibat setumpuk masalah yang dihadapi, Anda dapat rutin melakukan latihan pernapasan. Cara ini bisa menjadikan pikiran kembali jernih sekaligus membuat tubuh jadi lebih sehat. Caranya, ambil posisi duduk atau berbaring sementara dengan menyilangkan tangan ke bahu. Tarik nafas dalam-dalam hingga Anda merasakan udara masuk ke paru-paru. Kemudian, keluarkan perlahan. Lakukan latihan pernapasan 5-20 menit.


Terapi relaksasi

Dalam merilekskan otot-otot yang tegang, Anda dapat melakukan terapi relaksasi, seperti yoga, di rumah maupun pusat kebugaran yang menawarkan program tersebut. Jika Anda melakukannya di rumah, pasanglah musik berirama tenang dan cari lokasi rumah yang tenang agar hati pun ikutan tenang.


Gerakan bahu

Cara lain bisa dengan menggerakkan kedua bahu Anda ke depan dan ke belakang secara bergantian. Iringi latihan Anda dengan musik yang menenangkan.


Buang pikiran buruk

Rileks bukan hanya diukur dengan tubuh yang sehat. Untuk bisa rileks, Anda juga butuh pikiran yang jernih. Buanglah semua pikiran buruk dan ganti dengan pikiran positif dalam melihat suatu hal. Sebagai contoh, Anda bisa mengingat memori menyenangkan saat pasangan memberi puisi cinta ketika kencan pertama.


Salurkan dengan seni

Seni merupakan salah satu bentuk ekspresi jiwa dan perasaan. Rilekskan tubuh dan pikiran Anda dengan melakukan aktivitas yang sesuai hobi dan minat, seperti bergabung dengan klub musik.


Cintaku Di Ujung Sana Buat kita yang punya hubungan long-distance dengan pacar, pasti sudah terbiasa dong kalau harus menghabiskan malam minggu tanpa si dia? Tapi, saat Valentine’s Day semakin dekat dan pacar tetap nggak ada di depan mata? Jelas lebih menyebalkan! Valentine kan seharusnya menjadi hari yang spesial buat tiap pasangan. Hmm, bagaimana, ya solusinya? My Lonely Valentine
Beginilah nasib pacaran jarak jauh. Ketemu pacar rasanya seperti mencari barang limited edition. Susaaah banget! Nggak salah lagi, sirik adalah satu-satunya hal yang kita rasakan saat melihat teman-teman sibuk merencanakan dinner dan beli kado Valentine. Arghh! Kalau kita bikin daftar curhat, isinya kurang lebih:
• 14 Februari = Hari paling nyebelin sedunia! Nggak tahu apa, kalau cowok kita jauh? Jadi heran deh sama orang-orang, heboh banget pakai ngerayain segala.
• Nggak jelas mau pergi ke mana. Seseruan bareng geng jomblo? Malas ah, kita kan nggak jomblo. Pergi sama pacar? Well, forget it! Mau jalan bareng teman yang pacaran? Yah, siapa juga yang mau jadi “nyamuk”.
• 15 Februari = Hari paling nyebelin sedunia, bagian kedua. Satu sekolah sibuk ngomongin soal semalam. Mulai dari kado yang didapat sampai dinner spesial, semua diceritakan. Duh, penting banget, sih! Tetap Ada Positifnya
Tenang, Valentine jarak jauh nggak seburuk itu kok! Siapa bilang kita jadi nggak bisa merayakannya hanya karena nggak bisa bertemu? Nikmati saja pacaran jarak jauh kita dengan tetap berhubungan seperti biasa. Toh, Valentine’s Day hanya satu hari, sedangkan sayang-sayangan bisa setiap hari. Positifnya lagi, Valentine ala kita juga nggak menguras isi dompet dan nggak bikin capek badan. Kencan beres di rumah! Pengin tahu sisi positifnya?
• Hubungan jarak jauh bisa membuat kita lebih lengket satu sama lain. Karena, nggak bisa selalu bersama, bikin kita jadi lebih gampang kangen. Teman-teman mungkin bisa asyik ketemuan tiap hari, tapi risiko cepat bosan juga lebih tinggi.
• Kita buat Valentine kali ini meninggalkan kesan yang beda. Saat teman-teman lain sibuk melakukan “ritual” yang itu-itu saja, kita dan pacar malah bisa chatting atau bertelepon sepuasnya, dan ngobrolin apa saja.
• Hari gini, jarak jauh masih jadi penghalang untuk tetap ketemuan? Kenapa nggak pakai teknologi webcam supaya merasa lebih dekat. Kalau nggak punya, coba ke warnet dekat rumah,

Yuk, Dibuat Seru!
Long distance relationship memang butuh usaha ekstra, terutama dalam mengatur perasaan dan keinginan untuk bertemu. Tapi, dengan makin majunya teknologi, semua keresahan kita itu bisa diminimalisir, kan? Nah, khusus untuk Valentine’s Day kali ini, ada beberapa hal seru yang bisa kita lakukan. Dijamin, habis ini nggak ada lagi alasan buat sirik dengan teman-teman, apalagi menghabiskan malam Valentine cuma dengan bengong di kamar!
• Pasang alarm HP kita tepat di pagi hari Valentine. Pastikan bahwa suara pertama yang dia dengar hari itu adalah suara kita mengucapkan selamat Valentine. Perhitungkan perbedaan waktu kalau pacar ada di luar negeri, ya!
• Kita bisa tetap kasih kartu buat pacar, kok. Kalau mau, boleh dikirim langsung supaya lebih personal dengan tulisan tangan kita. Mau yang lebih praktis? Kirim saja e-greetings, dan minta dia cek e-mail nya. Kartu ucapan yang ditawarkan oleh situs-situs itu sekarang sangat beraneka ragam dan unik, lho.
• Kalau memungkinkan, beli dua bok cokelat dan kirimkan salah satu buat cowok kita beberapa hari sebelum Valentine tiba. Saat chatting malam harinya, makan “bareng” cokelat tersebut dengan webcam menyala. Hmm...romantis, deh!
• Beli hadiah Valentine buat pacar secara online, dan tuliskan alamat pacar di bagian penerima. Dengan tambahan biaya, kita juga bisa minta hadiah tersebut untuk dikemas dalam bentuk bingkisan. Surprise!


MELAKUKAN kesalahan tak berarti membuat Anda egois dan tak mau meminta maaf kepadanya. Bila ingin disebut sebagai lelaki sejati, saatnya mengakui kesalahan, meminta maaf, dan menyikapi permasalahan dengan bijak.

Kata maaf memang hanya terdiri dari empat huruf. Sedikit, sederhana, tapi makna dan efeknya akan sangat luar biasa. Dalam jalinan tali kasih antara dua sejoli, kata maaf yang terlontar dari bibir Anda akan membuat si dia tersanjung dan dihargai. Dia pun akan menilai Anda sebagai lelaki dewasa yang penuh rasa tanggung jawab.

Tak perlu pusing memikirkan bagaimana cara mengungkapkan penyesalan Anda terhadap dirinya. Dengan trik khusus, semuanya akan terasa lebih mudah, hubungan Anda bersama si dia pun semakin membaik, tanpa harus menunggu waktu lebih lama. Menurut berita yang dilansir Loving You, ada beberapa cara istimewa ungkapkan kata maaf. Ini dia rahasianya:

Kartu ucapan dalam sebuket bunga

Pilihlah sebuah kartu ucapan maaf yang romantis atau mengandung kata-kata humor, lalu selipkan pada sebuket bunga mawar yang cantik. Berikan pada momen yang tepat agar rasa kecewanya pada diri Anda padam dan berganti dengan sebuah momen bahagia.

Puisi romantis

Puisi memang memiliki daya tarik yang luar biasa dalam hubungan percintaan. Lewat serangkaian puisi indah, tak hanya mampu mengungkapkan rasa sayang, melainkan juga bisa membantu menyatakan seribu maaf pada orang terkasih. Terlebih jika puisi ini adalah cerminan dari perasaan Anda. Jika bingung bagaimana mengungkapkan penyesalan Anda, kini coba nyatakan permintaan maaf Anda melalui puisi. Pasti si dia bisa memaafkan Anda dengan tulus.

Boneka beruang nan lucu

Sebagian besar wanita saat sedang marah membutuhkan perhatian yang lebih dari pasangannya. Dengan sebuah boneka beruang bertuliskan "hug and kiss" dan ungkapan maaf, amarahanya pasti akan mereda dan hubungan Anda pun kembali membaik



Sepertinya dekat sama lawan jenis tapi nggak pakai ikatan sudah bukan barang langka zaman sekarang. Kenalan atau teman kita bahkan mungkin kita sendiri pernah mengalaminya. Lantas, hubungan seperti apa sih, HTS (Hubungan Tanpa Status), TTM (Teman Tapi Mesra), atau FWB (Friends With Benefit) ini?

Aku disini hanya share pendapat saja mengenai HTS. Menurutku sih itu HTS merupakan hubungan yang ngga jelas. Dibilang pacar bukan, teman juga bukan. Terlalu dekat, tapi nggak ada status pasti.

Secara pribadi aku kurang setuju dengan HTS ini, karena kalau dipikir-pikir hubungan begini nggak jelas mau dibawa ke mana. Rugi waktu, uang, tenaga, dan emosi saja. Tapi kalau masalah perasaan, orang bisa jadi buta juga sih. :p

Pasti HTS ini ada enak dan nggak enaknya. Enaknya, punya seseorang yang bisa diajak sharing dan tukar pikiran. Selain itu, ada yang setia support kita. Nggak enaknya, nggak jelas hubungannya mau dibawa ke mana.

Aku ada tips-tips untuk menjalani HTS:
1. Kalo memang nggak ada halangan, mendingan jangan HTS-an. Buat yang terlanjur, bijaklah mengambil keputusan setidaknya perhatikan juga perasaan masing-masing.
2. Sabar, dilarang jealous dan just have fun.

Bagaimana dengan kamu??

PERNAHKAH Anda sadari bahwa rute seluruh aktivitas kita sehari-hari adalah perjalanan ”pergi dan pulang”? Pagi-pagi ada yang meninggalkan rumah untuk ke sekolah, kantor, pabrik, pasar, dan sekian banyak tempat lain.

Lalu siang atau sore hari, semuanya ramai-ramai pulang ke rumah. Sekalisekali silakan berimajinasi, Anda terbang bagaikan Batman berputar-putar di atas Kota Jakarta dan sekitarnya di pagi hari. Anda akan melihat gerakan massal manusia yang keluar dari rumahnya bagaikan barisan semut yang panjangnya puluhan kilometer keluar dari lubang tanah, lalu bergerak serentak menuju tempat kerja dan sekolah. Begitu beragamnya alamat serta tujuan mereka.

Namun semuanya disatukan oleh sebuah aktivitas, yaitu bergerak ”pergi” dan kemudian bergerak ”pulang”. Prosesi masif pergerakan manusia penduduk Jakarta dan tentu kota besar lain itu telah berlangsung puluhan tahun. Jumlahnya kian tahun kian besar sehingga menambah kemacetan. Sarana untuk kegiatan ”pulang dan pergi” kini juga semakin berkembang. Dulu manusia pergi meninggalkan gua menuju ladang atau pergi berburu hanya berjalan kaki. Lalu muncul gagasan baru, mereka memanfaatkan jasa kuda, unta, kerbau, dan hewan lain untuk dinaiki.

Dengan kemajuan teknologi, manusia modern berhasil menciptakan mobil. Untuk mengenang jasa hewan yang pernah dinaiki oleh nenek moyang kita, mobil-mobil itu diberi nama seperti Kijang, Kuda, Jaguar, atau Panther. Ada lagi jenis alat transportasi lain, yaitu pesawat terbang dan kapal laut.Semuanya memiliki fungsi utama untuk mempermudah kegiatan ”pulang dan pergi” dengan beragam muatan yang dibawa.

Menikmati Perjalanan

Ketika Anda membaca kolom ini pun pasti dalam situasi entah perjalanan pergi atau pulang, atau bersiap hendak pergi, atau baru saja pulang.Ketika sore atau malam hari tiba di rumah, kita pasti memiliki pengalaman, penilaian,dan kesan,apakah perjalanan hari ini indah atau tidak, nikmat atau menyengsarakan, bermakna atau sia-sia, menguntungkan atau merugikan, dan sekian penilaian lain?

Namun mungkin sekali ada yang tidak sempat merenung membuat refleksi atas apa yang terjadi hari ini. Ada yang sudah jenuh dengan kesulitan hidup, lalu berdamai dengan kesulitan itu.Ada lagi yang merasa hidupnya datar-datar saja tanpa problem, lalu semuanya dipandang biasa saja, tidak perlu melakukan refleksi dan introspeksi.

Hidup itu dijalani bagaikan air mengalir, entah airnya butek ataukah jernih, yang penting ikut saja kontur tanah dan parit. Namun, betulkah hidup manusia bagaikan air? Pasti tidak sama karena manusia hidup dengan perasaan, keinginan, imajinasi, cita-cita, rencana, dan manusia mesti bereaksi terhadap situasi macam apa pun yang dijumpai dalam perjalanannya.Reaksi itu akan sangat disadari ketika yang dihadapi adalah problem dan kesulitan yang mengganggu kelancaran aktivitas ”pulang dan pergi”.

Contoh sederhana, ketika jalanan lancar, kita akan biasa saja.Namun begitu jalanan hujan, macet dan banjir,reaksi emosional pasti muncul seketika. Begitu pun ketika terjadi musibah yang menimpa diri, perjalanan menjadi tidak biasa karena muncul kelainan. Pertanyaan, kapan kita merasakan keindahan setiba di rumah? Kapan kita merasa capai, sedih, dan murung sesampai di rumah?

Pasti jawabannya akan beragam.Namun secara garis besar, jika kendaraannya bagus, perjalanan lancar,target yang dikehendaki tercapai, berjumpa teman seperjalanan yang cocok untuk berbincang, lalu pulang membawa oleh-oleh untuk keluarga di rumah, pasti kita merasa senang melewati hari-hari itu. Terlebih lagi sampai di rumah sudah ditunggu keluarga dan teman-teman tercinta, lalu kita pun membawa oleh-oleh, maka suasana akan tambah membahagiakan.

Pertanyaan lebih lanjut, bukankah hidup kita ini juga sebuah paket ”pergi dan pulang”? Semua kita dalam situasi transisi, bergerak maju dari detik ke detik, menit ke menit, hari ke hari, tahun ke tahun, yang berujung pada titik akhir yang merupakan batas absolut untuk mengakhiri jalan dan rute dunia, lalu kembali ke alam lain. Kembali ke kampung akhirat. Semua penghuni bumi ini tengah berjalan di atas lorong waktu yang tidak kenal mundur. Setiap saat waktu mendorong kita bergerak ke depan, langkah demi langkah, sampai take off dijemput pesawat malaikat maut.

Setiap menit ada jutaan anak manusia keluar dari gua rahim sang ibu, menambah panjang dan meriah konvoi yang berjalan menuju rumah Ilahi yang jauh dan mesti melewati gua alam kubur untuk meneruskan lagi perjalanan ”pergi dan pulang”. Secara nalar, kita tidak tahu, berangkat dari mana dan mau pulang kembali ke mana? Orang yang tidak jelas dan yakin asal-usul rumahnya pasti akan bingung dalam rute perjalanannya.

Secara lahiriah, hidup ini bukan pergi dan pulang, melainkan berawal dari peristiwa kelahiran, lalu diakhiri dengan peristiwa kematian. Kalau toh ada fase kehidupan sebelum kelahiran,nalar hanya mampu menelusuri ke belakang dan mentok sampai pada alam rahim ibu. Begitu pun kalau dikatakan di depan masih ada perjalanan lagi, nalar hanya sampai pada pengamatan dan pembuktian bahwa jasad manusia akhirnya hilang ditelan tanah.

Adalah ajaran dan keyakinan agama yang mengatakan, kita semua berasal dari Tuhan dan akan kembali ke Tuhan. Tuhan adalah sangkan lan paraning dumadi. Tuhan bagaikan Sang Ibu yang Maha Kasih, Maha Rahim, yang selalu rindu dan menunggu kepulangan ”anak-anak-Nya”, yang kasih-Nya jauh melebihi kasih ibu kita. Ibarat pulang ke rumah, kita akan bergairah kalau yakin bahwa kita memiliki kerinduan dan hubungan cinta kasih dengan Tuhan. Kita tidak takut berjumpa Tuhan karena kita justru ingin membawa pulang ”oleh-oleh” kebajikan dan cinta kepada-Nya.

Perjalanan pulang ini juga akan terasa indah jika kita menemukan teman seperjalanan yang baik, saling menolong untuk memperbanyak bekal, serta teman berbincang sepanjang jalan kehidupan. Kita pasti punya pengalaman otentik, kapan sebuah perjalanan menimbulkan kenangan yang indah dan kapan sangat sakit kalau dikenang. Bayangkan, saat ini kita tengah berjalan kembali ke rumah Ilahi di akhirat.

Maka mari ciptakan kenangan yang indah ketika nanti kita kenang dan baca kembali serangkaian episode hidup kita. Jangankan sampai di akhirat nanti, saat ini pun ketika kita menengok ke belakang, terbuka lembaranlembaran hidup yang indah dibaca, ada pula yang bikin malu untuk dikenang kembali. Maka muncul istilah tobat, yang artinya kembali pada orbit yang lurus dan benar.

Jadi, ketika kita bekerja membanting tulang untuk membeli rumah mewah dan kendaraan,misalnya,sesungguhnya rumah tak lebih sebagai tempat transit sementara. Pada pagi hari kita pergi, sore hari pulang, dan itu berlangsung puluhan tahun. Yang abadi dan akan kita bawa pulang untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yang Tercinta, yang selalu kita sebut asma-Nya setiap waktu, adalah bingkisan amal saleh yang terekam dalam disket spiritual.

Iman dan amal itulah yang menjadi milik kita, yang senantiasa melekat, yang nanti akan di-print-out, sedangkan yang lain akan terlepas dan dilepas